Jumat, 06 Oktober 2017

Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam


Mungkin ketika kalian duduk di bangku SMA sering mendengar teori dari Charles Darwin tentang penciptaan manusia, atau mungkin kalian memelajari teori abiogenesis dimana para penemu teori ini memercayai bahwa makhkluk hidup berasal dari benda mati. Apakah kalian memercayainya? Apakah teri teori mereka ada benarnya? Dalam post ini saya akan menagnkis semua teori-teori tersebut melalui landasan Al-Quran dan Hadist. Selamat membaca !!!!


Proses Kejadian Manusia 

Manusia adalah makhluk dan bukan ada dengan sendirinya, tetapi dijadikan oleh Allah swt. Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah telah dijelaskan dengan jelas mengenai proses kejadian manusia. Seperti firman Allah swt. dalam surat Al-Insaan (76) : 2,
…  (الإنسان : ٢)
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur …”. (QS. Al Insaan (76) : 2).
Dan juga seperti sabda Nabi saw. yang artinya:
“Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan pembentukan (kejadiannya) di dalam rahim ibunya selama empatpuluh hari berupa nutfah (air yang kental / sperma) kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga, lalu menjadi gumpalan seperti daging selama itu juga, hingga diutuslah Malaikat kepadanya, kemudian Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya, dengan sekaligus diperintah / ditentukan empat perkara : (yaitu) rizkinya, ajalnya / umurnya, amal perbuatannya dan ditetapkan ia celaka atau bahagia “.  (Al Hadits).
Selain itu, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kedokteran yang semakin maju ini juga telah meneliti tentang proses kejadian manusia ini yaitu sejak bertemunya sperma dan ovum dalam rahim ibu (masa inkubasi) hingga terbentuk manusia yang dilahirkan ke dunia. Sekarang ini dalam dunia kedokteran proses melahirkan manusia tidak hanya melalui rahim ibu, tetapi bisa dengan proses bayi tabung misalnya. Bahkan yang terbaru dan perlu ditanyakan sah tidaknya menurut Islam adalah seperti proses implantasi embrio ke dalam rongga perut laki-laki, karena hal ini menyalahi kodrat yang telah ditentukan bahwa yang melahirkan itu adalah seorang perempuan bukan seorang laki-laki.
Terlepas dari itu semua kita kembali ke pokok masalah, yaitu proses kejadian manusia. Dalam Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu: Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Manusia pertama, Adam a.s. (keterangan lebih jelas di sub bab kedua, asal usul manusia) diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut (Q.S, Al An’aam (6):2, Al Hijr (15):26,28,29, Al Mu’minuun (23):12, Al Ruum (30):20, Ar Rahman (55):4).
Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui proses biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Q.S, Al Mu’minuun (23):12-14). Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa ruh dihembuskan Allah swt. ke dalam janin setelah ia mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari mudghah.
Al-Ghazali mengungkapkan proses penciptaan manusia dalam teori pembentukan (taswiyah) sebagai suatu proses yang timbul di dalam materi yang membuatnya cocok untuk menerima ruh. Materi itu merupakan sari pati tanah liat nabi Adam a.s. yang merupakan cikal bakal bagi keturunannya. Cikal bakal atau sel benih (nuthfah) ini yang semula adalah tanah liat setelah melewati berbagai proses akhirnya menjadi bentuk lain (khalq akhar) yaitu manusia dalam bentuk yang sempurna. Tanah liat berubah menjadi makanan (melalui tanaman dan hewan), makanan menjadi darah, kemudian menjadi sperma jantan dan indung telur. Kedua unsur ini bersatu dalam satu wadah yaitu rahim dengan transformasi panjang yang akhirnya menjadi tubuh harmonis (jibillah) yang cocok untuk menerima ruh. Sampai di sini prosesnya murni bersifat materi sebagai warisan dari leluhurnya. Kemudian setiap manusia menerima ruhnya langsung dari Allah disaat embrio sudah siap dan cocok menerimanya. Maka dari pertemuan antara ruh dan badan, terbentuklah makhluk baru manusia.

Proses Penciptaan Rahim
            Sains baru mengetahui proses penciptaan di alam rahim setelah ditemukannya  alat–alat pemeriksaan modern. "Saya sungguh sangat membahagiakan bisa membantu mengklarifikasi pernyataan Alquran tentang perkembangan manusia. Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu pastilah turun kepada Muhammad dari Tuhan," papar Moore, ilmuwan terkemuka dalam bidang anatomi dan embriologi.

               Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma. 
Seperti firman Allah swt. dalam surat Al-Insaan (76) : 2,
…  (الإنسان : ٢)
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur …”. (QS. Al Insaan (76) : 2).
Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.

         Tahap kedua disebut  Alaqoh. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh ).”  ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ).

Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.

Tahap ketiga, Mudghah (Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ''Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” Tahap keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”

Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.

Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...''  Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.

Tahap keenam  adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..''  Menurut Dr Ahmad Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter”

Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah).

Begitulah, proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga akhirnya melahirkan diusia kehamilan sembilan bulan. Sungguh  Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

           


Referensi

http://www.gudangmateri.com/2010/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam.html

Ropi Komala. (2016, Agustus ). Makalah Hadist Penciptaan Manusia QS Al-Baqarah ayat 30.  Tulisan pada http://ropi-komala.blogspot.co.id/2016/08/makalah-hadist-penciptaan-manusia-qs-al.html

Fathurrohman8685. (2012, September ). Proses Kejadiang Manusia dan Nilai-Nilai di Dalamnya.  Tulisan padahttps://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-kejadian-manusia-dan-nilai-nilai-pendidikan-di-dalamnya/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewengangan Wakil Rakyat Dipangkas "Lagi"?

           MK memangkas kewengangan dpr terutama pada bagian-bagian yang memiliki potensi korupsi tinggi. Sebab, banyak kasus korupsi yan...